Review Shovel Knight – Gali Lubang Tanpa Ditutup

Sponsored Link

Banyak developer yang selalu mempromosikan game yang mereka buat sebagai game penuh nostalgia, padahal yang mereka jual hanyalah grafis pixel art dan musik chiptunes 8-bit saja. Begitu membicarakan gameplay dan aspek-aspek lainnya … yah jangan berharap banyak kamu dapat bernostalgia seperti yang dijanjikan. Tapi hal ini berbeda dengan Shovel Knight. Dari awal game ini dinyalakan dan logo developer ditampilkan, perasaan penuh nostalgia akan berbagai game klasik di era NES langsung membanjiri pikiran saya, hal ini pun semakin diperkuat dengan main menu Shovel Knight yang juga sangat mirip dengan banyak game yang dirilis di NES.

Lalu apakah perasaan nostalgia hanyalah satu-satunya hal spesial yang dimiliki Shovel Knight? Tentu saja tidak. Di dalam review ini saya akan membahas tuntas tentang kenapa game ini wajib kamu mainkan, atau kamu hindari jika kamu termasuk golongan gamer tertentu. Tanpa basa basi lagi, mari gali game tentang kesatria bersekop ini lebih dalam.


Saat Desain Klasik Dipadu Dengan Kreativitas Modern

Dalam Shovel Knight kamu akan berperan sebagai … well … Shovel Knight, seorang kesatria legendaris yang sudah lama rehat dari dunia perkesatriaan (anggap saja kata ini punya arti yang ekuivalen dengan “persilatan”). Sesuai namanya, Shovel Knight menggunakan senjata berupa sekop yang dia gunakan untuk membasmi lawan serta membuka jalan di petualangannya.


Dunia tempat game ini berlangsung sendiri adalah sebuah dunia dengan setting medieval di mana berbagai kesatria dengan berbagai karakteristik hidup dengan rakyat biasa, jadi jangan heran kalau kamu bisa bertemu dengan seorang kesatria yang juga merupakan seorang ahli kimia, atau juga kesatria yang hobinya menyelam ke dasar laut dan mengumpulkan harta karun. Konsep berbagai jenis kesatria ini cukup mengingatkan saya akan seri Megaman yang dipenuhi dengan berbagai robot dengan karakteristik tersendiri.

Konsep mirip Megaman ini tidak hanya sebatas gambaran dalam cerita saja, karena gameplay dari Shovel Knight sendiri juga bisa dibilang merupakan tribute kepada Megaman klasik. Dalam game ini, kamu akan disajikan dengan sebuah level yang berperan sebagai semacam prolog, setelah itu untuk mencapai ke level terakhir kamu diharuskan mengalahkan delapan kesatria yang menguasai area yang sesuai dengan kekuatan dan karakteristik mereka. Sebagai contoh, di level yang dikuasai oleh Treasure Knight yang merupakan pemburu harta karun di dasar laut, kamu akan disajikan dengan desain level, rintangan, serta musuh yang bertemakan dasar laut.

Selain itu, di setiap level kamu juga bisa mendapatkan relic khusus yang akan memberikan Shovel Knight kemampuan baru sesuai dengan tema level yang kamu jalani. Sangat mirip dengan konsep yang ada di Megaman bukan, bedanya jika dalam Megaman untuk mendapatkan kekuatan tersebut kamu harus mengalahkan bos di level yang bersangkutan, maka dalam Shovel Knight kamu harus menemukan area rahasia yang terletak di setiap level.

Shovel Knight | Screenshot 2

Bicara soal rahasia, desain level dalam Shovel Knight betul-betul dibuat dengan sangat bagus. Dalam game ini kamu harus betul-betul teliti karena banyak sekali rahasia tersebar yang mungkin secara tidak sadar kamu lewatkan begitu saja. Selain rahasia yang tersebar dalam level, game ini juga menyediakan berbagai random event menarik di world map (yap ada world map di game ini). Kombinasi antara random event dan rahasia ini betul-betul membuat Shovel Knight menjadi game yang selalu penuh dengan kejutan.

Desain gameplay yang baik di Shovel Knight tidak hanya terdapat pada peletakan rahasia saja. Game ini juga memiliki segi platformer yang didesain dengan sangat apik. Meskipun sering kali saya kesal dibuatnya, tapi saya tidak bisa memungkiri bahwa Shovel Knight merupakan game platformer yang tidak bisa dianggap enteng. Desain gameplay menarik juga dapat kamu temukan di berbagai musuh, terutama bos, yang tersebar dalam game. Walaupun sama seperti bagian platformer, desain yang bagus ini dijamin akan sering membuat kamu kesal dan emosi saat memainkannya.

Bagian terakhir dalam game ini yang mau saya garis bawahi adalah sistem mata uang. Selama petualangan, Shovel Knight akan mengumpulkan berbagai harta yang dapat digunakan sebagai mata uang. Uang ini berguna untuk melakukan upgrade health dan mana, serta untuk membeli relic, skill untuk sekop, dan armor baru.

Shovel Knight | Screenshot 3

Namun hal paling menarik dari Shovel Knight adalah bagaimana game ini menggunakan uang sebagai pengganti nyawa. Setiap kali Shovel Knight kehabisan health atau jatuh ke dalam jurang atau duri, dia akan langsung mati. Saat mati, Shovel Knight akan kehilangan sejumlah uang yang kemudian akan melayang-layang dalam bentuk kantong uang dengan sayap di tempat dia mati tadi. Saat kamu mengulang dari checkpoint, kamu bisa mengambil uang yang melayang-layang tersebut di tempat kamu mati, tapi kalau sampai kamu mati lagi sebelum mengambil uang tersebut, maka uang tadi akan lenyap dan digantikan dengan kantong uang yang baru. Jika kamu kehabisan seluruh uang ah masa sih ada yang bisa main sampai kehabisan uang karena mati.

Hal ini merupakan alternatif yang sangat baik dari sistem nyawa yang biasa kita temukan dalam platformer klasik. Dengan sistem ini, pemain jelas akan terkena hukuman setiap kali mereka mati, dan hukuman ini juga memiliki impak yang besar terhadap jalannya game. Tapi di saat yang bersamaan, pengurangan uang ini juga lebih manusiawi dari sistem nyawa klasik yang bisa dibilang kejam dan terkadang tidak adil.

Mesin Waktu Untuk Mata Dan Telinga

Seperti yang sempat saya singgung di atas, pertama kali menyalakan Shovel Knight saya langsung takjub dibuatnya. Namun begitu memulai permainan melewati main menu, saya betul-betul semakin kagum lagi. Game ini memiliki kualitas grafis seakan-akan kita masih terjebak di teknologi yang dimiliki NES, namun Shovel Knight tetap berhasil menyajikan kualitas visual yang sangat indah meskipun dengan batasan-batasan yang dimilikinya.

Shovel Knight | Screenshot 4

Jujur saja, saya tidak punya banyak hal untuk dikomentari kalau membicarakan urusan visual game ini. Yang jelas Shovel Knight memiliki kualitas visual yang jauh lebih baik dan lebih retro dibandingkan banyak game yang mengaku-ngaku sebagai game retro hanya karena mereka menggunakan grafis bergaya pixel art.

Sedangkan dari segi audio, musik dalam Shovel Knight dikerjakan oleh Manami Matsumae yang juga merupakan komposer dari beberapa game Megaman klasik. Keterlibatan Matsumae ini bisa terwujud berkat bantuan Brave Wave Productions yang menghubungkan Yacht Club Games selaku developer dari Shovel Knight dengan Matsumae. Dengan adanya musik dari Matsumae ini, kesan nostalgia dan retro yang dimiliki Shovel Knight semakin terasa saja.

Retro = Susah?

Rasanya tidak mungkin kita membicarakan tentang game klasik tanpa membicarakan tingkat kesulitan yang dimiliki oleh game di era ini. Jika kamu ingat petualangan-petualangan seperti petualangan dalam seri Mario, tentunya kamu juga ingat bahwa game pada masa itu sangatlah susah dan belum tentu semua orang bisa menamatkannya. Hal ini juga cukup berlaku pada Shovel Knight, selama permainan kamu dijamin akan sangat sering mati. Untungnya sistem uang sebagai nyawa yang sempat saya sebutkan di atas bisa membuat game ini jadi mungkin untuk diselesaikan, meskipun banyak pengorbanan yang harus dilakukan juga.

Kalau disuruh mendeskripsikan Shovel Knight di zaman sekarang, mungkin saya bisa mengatakan bahwa game ini adalah bagaimana seri Dark Souls akan muncul seandainya memiliki grafis 2D bergaya retro. Walaupun tentu saja game seperti Dark Souls II jelas memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan Shovel Knight.

Shovel Knight | Screenshot 5

Tingkat kesulitan yang dimiliki Shovel Knight dijamin akan membuat kamu kesal pada titik tertentu, dan hal inilah yang membuat saya tidak merekomendasikan Shovel Knight untuk gamer kasual yang murni hanya ingin bermain santai saja. Tapi dijamin setiap kali kamu menyelesaikan misi di game ini, kepuasan yang kamu dapatkan sangatlah besar.

Verdict: Kenikmatan Dan Siksaan Sebuah Nostalgia Yang Sempurna

Shovel Knight jelas merupakan sebuah game dengan nilai pengembangan yang sangat tinggi. Saat memainkannya saja saya seakan-akan merasakan kesungguhan Yacht Club Games dalam mengerjakan game ini. Setiap momen yang saya habiskan dengan Shovel Knight selalu bermakna, entah itu momen saat saya takjub dibuat game ini, momen kepuasan saat menemukan rahasia atau menyelesaikan level, bahkan sampai momen-momen penuh amarah saat saya berkali-kali gagal menghadapi sebuah rintangan.

Pengalaman bermain Shovel Knight jelas bukan merupakan pengalaman yang bisa dilewatkan begitu saja. Tidak hanya game ini menyajikan gameplay yang menarik, grafis yang indah, atau musik yang cukup menghipnotis, Shovel Knight juga menyajikan banyak sekali dialog-dialog yang lucu dan dijamin akan mencerahkan harimu, walaupun kemudian kecerahan itu akan langsung hilang akibat tingkat kesulitan yang dimiliki.

Akhir kata, saya hanya bisa menyarankan kamu untuk tidak buang waktu lagi dan segera mulai memainkan game ini. Itu saja dari saya, selamat bermain … menyekop … menggali … atau apapun istilah yang kamu pilih saat bersenang-senang dengan Shovel Knight.

Steam: Shovel Knight, $14,99 (sekitar Rp 175.000)
Nintendo eShop (Wii U): Shovel Knight, $14,99 (sekitar Rp 175.000)
Nintendo eShop (3DS): Shovel Knight, $14,99 (sekitar Rp 175.000)

Blog, Updated at: 01.58

BERI KOMENTAR

Silahkan beri komentar dengan bijak dan sesuai dengan topik artikel :)
Advertisement